 Sertifikat bebas flu burung yang diberikan kepada 140 burung merpati milik Fery Syarial, warga Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat, akan ditarik kembali. Sebab, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 15 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemeliharaan dan Pengendalian Unggas, unggas tersebut dilarang di pemukiman penduduk. Wali Kota Jakarta Pusat, Muhayat mengatakan Pemkot Jakarta Pusat tidak akan menarik sertifikat yang telah dikeluarkan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta itu asalkan pemilik unggas menempatkan unggas tersebut jauh dari pemukiman penduduk. ”Bila pemilik unggas (Fery Syarial) mau menempatkan unggas jenis burung merpati tersebut jauh dari pemukiman, maka sertifikat tidak akan dicabut, karena sesui peraturan para peternak unggas akan ditempatkan dalam jauh dari pemukiman dan akan diawasi oleh petugas,” jelas Muhayat. “Bila sampai saat ini ada warga belum mendapatkan sertifikat, tetapi sudah mendaftarkan unggasnya di kantor kelurahan maupun kecamatan mulai besok pagi tidak akan kami sweeping. Akan tetapi, bagi mereka yang sampai saat ini belum mendaftarkan unggasnya, mulai besok kami perintahkan pada petugas mulai dari tingkat RT untuk melakukan sweeping”, jelas Muhayat. Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketertiban dan Keamanan Jakpus, Subandi, menjelaskan bahwa sweeping yang akan dimulai besok. Kami serahkan prosesnya pada masing-masing tingkat kelurahan. Karena yang mengetahui kondisi lingkungan dan pemilik unggas adalah petugas di kelurahan. Tetapi bila mana memerlukan bantuan kami akan lakukan koordinasi dari petugas kecamatan dan petugas dari Kodya Jakpus akan kami turunkan, “ucapnya. Di tempat terpisah, Imam Suhardi, Kasie Kesehatan Veteriner dan Kesehatan Hewan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakpus, mengatakan sampai sore ini sudah sebanyak 2.903 pemilik unggas yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikat. “Namun dari jumlah itu baru 1.943 unggas yang telah diberikan sertifikat bebas flu burung,” pungkasnya. __________ sumber.
Labels: Health
|
