Sebuah studi yang dilakukan ahli psikologi anak University of Florida menemukan, terlalu banyak main game membuat anak berisiko lebih besar terhadap masalah sosial dan masalah perilaku. Studi menemukan, anak dan remaja yang main secara berlebihan sering tidak mengerjakan PR ( pekerjaan rumah –red ). Selain itu, main sendiri membuat anak terisolir dari teman-teman seusianya sehingga berkemungkinan menyebabkan masalah-masalah di kemudian hari.
Interaksi sosial mengajari anak cara berhadapan dengan orang lain. Termasuk perilaku yang tepat dan tidak tepat. Belajar mengatasi situasi. Interaksi sosial juga merupakan cara untuk mengatasi stress dan menerima dukungan emosional. Agar anak tidak kecanduan video game, para ahli menganjurkan orang tua untuk menetapkan atura-aturan dan batasan-batasan dan menaatinya. Salah satu strategi baik yang bisa ditempuh adalah, suruh anak mengerjakan PR dan sesudah selesai bermain dulu di luar.
|