..:: Djakarta Info ::..: it's all about jakarta info

 
myprofile

Name: ojack_djakarta
Home: Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: A series that spawned a movie, Cowboy Bebop tells the tale of Spike Spiegel and his crew of future bounty hunters (Jet Black, Faye Valentine, Ed and Ein)
See my complete profile

advertising

previouspost
myarchives
mylinks
bloginfo




Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Powered by  MyPagerank.Net

hit counter

denero's diary
elo siapa ..???

Margahayu Land

« Home | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article » | Previous Article »

Google
Web Blog ini

Tuesday, November 28, 2006

Adakah Harapan Bagi CDMA ?

CDMA awalnya memang diperuntukan bagi wilayah yang tak terjangkau PSTN. Namun perjalanannya tidak semulus harapan. Banyak daerah yang masih belum juga terhubungkan oleh komunikasi yang satu ini, adakah yang salah ? CDMA adalah harapan bagi masyarakat yang menginginkan komunikasi handal, namun kenyataannya CDMA begitu berjalan ditempat. CDMA seakan memberikan pelayanan seala kadarnya, padahal kemampuannya lebih dari GSM, dan tetap ada menjadi pilihan walaupun 3G mulai berkibar. CDMA adalah fenomena high-speed yang terabaikan. Jika saja kita sadar, CDMA mampu membuka cakrawala dunia jauh lebih baik dari sekarang !!

Dari segi geografis, Indonesia adalah Negara yang memiliki wilayah-wilayah yang luas dengan landscape beragam dari berbukit, bergunung, pesisir dan pedalaman. Dengan alasan keterbatasan infrastruktur dan prasarana, PSTN ataupun GSM sering kali tidak mampu melayani daerah pelosok tersebut. Padahal tingkat kebutuhan komunikasi bagi mereka yang ada di daerah itu sangat tinggi. Angin segar muncul saat Qualcomm mempunyai solusi komunikasi yang dirasakan begitu cocok dengan geografis Indonesia yang wilayahnya tak terjangkau oleh fixed-phone ataupun seluler. Teknologi yang diperkenalkan yaitu CDMA2000 1x (code division multiple access), yang mampu memberikan komunikasi fixed-wireless dengan kejernihan suara dan kemampuan transfer data lebih baik dari GSM. Qualcomm merupakan perusahaan yang memiliki lisensi teknologi CDMA2000 1x. Dengan system close-standard, Qualcomm memperoleh lisensi dari setiap produksi ponsel CDMA yang ada.

Cakupan Luas, CDMA Perlu Ada Dengan alasan kemampuannya “menjelajah” geografis Indonesia yang sulit dijangkau inilah, CDMA menjadi satu komunikasi yang begitu cocok diterapkan di Indonesia, kemajuan operatornya pun sebenarnya cukup signifikan walaupun untuk menjangkau keseluruhan nusantara masih dirasa kurang. Hingga saat ini terdapat 4 operator CDMA di Indonesia yaitu Telkom (Flexi), Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8 (Fren) dan Indosat (StarOne).

Guna menunjang operasional, Pemerintah memberikan jalur khusus bagi operator CDMA untuk mengembangkan komunikasi ini, namun sayangnya frekuensi yang dibagi ternyata tidak sama disetiap wilayah sehingga penggunaan berkomunikasi dengan CDMA di daerah lain tidak bisa dilakukan karena adanya perbedaan frekuensi. Sehingga pengguna diharuskan mendapatkan (membeli) nomor lain sesuai dengan frekuensi layanan di daerah tersebut. Tentu saja ini sedikit menjadi penghalang berarti bagi pengguna CDMA yang merasa risih setiap harus mengganti kartu (RUIM) saat bepergian ke luar kota asal. Hanya layanan dari operator Mobile-8 yang dapat digunakan di semua frekuensi, sehingga kita tidak memerlukan mengganti nomor CDMA saat ke luar kota, sedangkan operator lain mesti mencari cara agar bias melayani konsumennya yang suka berpindah tempat ini.

Penyebaran BTS Menjadi Penghalang ?

Terjangkaunya cakupan luas komunikasi dipengaruhi karena ketersediaan BTS – BTS (Base Transceiver Station) di lokasi yang tepat dan strategis, sehingga mampu mendukung alur frekuensi yang dipancarkan mobile station ke BTS. Semakin banyak BTS maka akan semakin “rapat” penerimaan sinyal dari mobile station sehingga komunikasi akan tetap lancar, kebalikan dari itu, jika BTS kurang, boleh jadi komunikasi kita tiba-tiba bisa drop akibat adanya blank-spot disuatu titik.

Memang pembangunan infrastruktur seperti BTS bagi operator CDMA akan berat karena mengeluarkan modal yang tidak sedikit, namun ini menjadi satu bentuk konsistensi operator CDMA yang ingin mengembangkan profit sekaligus pelayanan pada masyarakat luas. Memang dibutuhkan waktu agar CDMA stabil seperti GSM yang keberadaannya kini sekitar 11 tahun silam, yang tidak secara “simsalabim” tersedia di segala wilayah Indonesia.

Harapanpun dilimpahkan pula ke CDMA yang seharusnya bisa melakukan percepatan infrastruktur dan ekspansi di daerah-daerah agar CDMA bisa benar-benar menjadi solusi komunikasi yang tepat bagi masyarakat Indonesia, keunggulan dengan kejernihan suara plus transfer data yang cepat tentunya satu optimis bahwa CDMA layak menjadi komunikasi alternatif di Indonesia. Kenapa tidak ?

posted by ojack_djakarta 9:06 PM  

 
0 Comments:

Post a Comment