Sebuah studi Denmark yang melibatkan Danish Cancer Society menemukan, tidak terjadi peningkatan kasus kanker pada pemakaian ponsel atau HP jangka panjang. Studi melibatkan lebih dari 420.000 pemakai ponsel antara tahun 1982 – 1995. Sebagian partisipan menggunakan ponsel selama 21 tahun, tapi secara rata-rata mereka menggunakan sekitar 8,5 tahun.
Selama masa studi, terjadi 14.249 kasus kanker di antara para partisipan. Data menunjukkan tak ada peningkatan pada kanker otak, kanker leukimia atau tumor mata atau tumor kelenjar ludah di antara para pemakai ponsel.
Temuan ini menegaskan studi tahun 2001, yang menunjukkan tak ada peningkatan resiko kanker di antara pemakai ponsel yang sama, pada periode yang lebih singkat atau 3 tahun.
Kerisauan tentang kanker muncul karena selama operasi, antena dari telepon selular memancarkan medan elektromagnetik frekuensi radio yang dapat penetrasi 4 – 6 cm ke dalam otak manusia. Tapi sebagian besar studi tidak menemukan hubungan antara pemakaian ponsel dan kanker otak.
Para ahli dalam studi ini tidak menemukan apa persisnya yang membuat kasus kanker di antara para pamakai ponsel lenih rendah dari yang diperkirakan. Kemungkina hal ini disebabkan para pemakai ponsel ini mempunyai gaya hidup yang lebih sehat.
Menurut para periset, temuan ini melegakan dan menyerukan untuk ditindak-lanjuti karena ponsel relatif baru dan pengembangan kanker perlu waktu lama. ( Journal of The National Cancer Institute, 6 Desember 2006; vol 98: pp 1707 – 1713/ webmd )
|
